Selain berprofesi sebagai seorang researcher di sebuah perusahaan swasta nasional di Jakarta, aku juga punya profesi unik lainnya. Sebut saja psikolog freelance. Gimana tidak, tiap hari selalu saja ada orang yang berkeluh kesa dan curhat tentang berbagai masalah mereka. Kebanyakan dari mereka sangat senang bisa sharing sama diriku. Katanya aku orangnya asyik diajak ngobrol, gampang buat orang ketawa, dan pokoknya bisa menentramkan hati gitu deh. ;) Kebanyakan mereka kenal aku dari Friendster, Chating, YM, Email, SMS nyasar, atau kenal dari temanku. Celakanya, kebanyakan dari mereka adalah cewek! Duh, aku harus selalu berhati-hati karena resiko cinta lokasi sangat besar terjadi. Tahu sendiri kan, cewek itu kebanyakan mudah jatuh cinta dengan orang yang bisa membuat dirinya nyaman dan terlindungi. Aku harus berhati-hati! Aku tidak mau cap “Playboy” semakin melekat pada diriku meski kenyataannya tidak ada satupun dari mereka yang aku kencani. Terkadang, akhirnya ada juga beberapa dari mereka yang “nekat” menyatakan cintanya kepadaku, namun selalu saja kutolak dengan halus. Aku kan tipe cowok yang romantis dan setia. :-D
Satu hal yang menarik, beberapa cewek yang sempat menjadi “pasien”ku adalah cewek-cewek yang lemot abis. Mau tak mau, aku harus selalu menjelaskan semuanya dengan pelan-pelan dan hati-hati. Salah dikit bisa membuat maknanya menjadi tidak karu-karuan. Kita ngomong A, dia mikirnya B, C, D, sampe Z. Capek deh! Ga percaya? Aku akan berbagi cerita dengan salah satu “pasien”ku yang terakhir.
Sebut saja namanya “Lara”. Aku kenal dia lewat chating di sebuah komunitas. Kenal bentar trus kita sempat telp-telponan deh. Anaknya awalnya asyik sich, enak diajak ngobrol. Lucunya, anak ini kalo ngomong kaya kereta api, jalan terus dan ga pernah mau berhenti kecuali lewat stasiun alias pulsa habis atau sinyal M3 lagi putus. Akhirnya, aji-aji lama dipake. Jika dia lagi telp, segera pasang earphone di telinga. Dengarkan saja suaranya, dan cukup katakan “ya ya” pada saat tertentu untuk membuat kesan bahwa kamu memperhatikan dia. Buat yang belum berpengalaman, kalian harus berhati-hati saat mengucapkan “ya” karena jika salah tempat malah bisa membuat dia tersinggung. ;)
Oke, suatu perubahan besar terjadi. Tiba-tiba Lara mengajak ngobrol soal seks. Waduh, lampu kuning neh. Dia mulai berani tanya-tanya ini dan itu soal seks. Katanya dia bosan jadi cewek polos dan nggak ngerti apa-apa. Wait-wait, kesambet setan mana ya anak ini. Aku harus siap-siap nich, jangan sampe ucapanku bisa membuat dia terjerumus ke hal-hal yang ga bener! Dan di suatu malam, perbincanganku dengan Lara pun dimulai.
Lara: Mas, apa itu onani? Trus apa dunk bedanya dengan masturbasi? Apa itu termasuk udah gak perawan / perjaka lagi?
Aku: *geleng2 kepala* Onani itu sama dengan masturbasi koq. Cuma biasanya istilah onani sering dipake cowok dan masturbasi untuk cewek. Cuma kalau menurut agamaku (islam, red), banyak ulama yang mengharamkan onani lho. Soalnya itu sudah mulai mendekati zina. Tapi sebagian ulama yang lain masih ada yang memperbolehkan onani dalam kondisi tertentu. Misalnya ada cowok yang sudah kebelet pengen nikah tapi masih harus ninggu. Jika dia kebingungan menyalurkan hasratnya, onani bisa jadi salah satu solusi daripada harus menyalurkannya dengan free sex. Cara yang lebih elegan ya dengan berpuasa. (bener ga sich jawaban gue?) Lagian, kenapa sich nanyain soal itu?
Lara: Sebagai pelajaran ajah, toh aku ga nanya yang vulgar atau porno kan! Trus soal onani bikin ga perawan / perjaka itu gimana?
Aku: *garuk2 kepala* Lho, tergantung cara masturbasinya dunk. Kalau si cewek kebangeten banget cara masturbasinya, bisa jadi selaput daranya robek oleh dirinya sendiri. Emang sich, perawan ga selalu ditentukan oleh selaput dara, tapi kebanyakan cowok masih berpikir begitu. Kalau cowok mah bisa jadi perjaka selamanya.
Lara: Berarti yang boleh seks itu cowok dunk, kan dia perjaka selamanya. Kalo cowok yang melakukan ga dosa ya?
Aku: *aaaaaaahhhhh, tidaaaaaaaak, ga kebayang si Lara ngomong begitu* YA NGGAK LAH! Maksudku kita tidak bisa mendeteksi apakah cowok itu masih perjaka atau tidak kecuali jika dia yang jujur soal itu. Cowok dan cewek itu sama saja. Dan agama apapun sebenarnya melarang yang namanya seks pranikah. Apalagi islam, zina itu hukumannya neraka! *aku harus mulai keras sedikit neh biar dia bisa paham* Makanya, sebelum kamu nikah ntar, ikut aja kuliah pra-nikah. Di sana kamu bisa belajar seks secara syar’i menurut islam,
Lara: Ouwh, ya maaph! Btw aku dah tahu koq seks secara syar’i dari novel Habiburrahman (Ayat-ayat Cinta kali ya)
Aku: *mengelus2 dada, sejak kapan novel Ayat-ayat Cinta jadi panduan seks untuk pemula* Eh eh eh, kalau novel itu sich bukan ngebahas soal seks secara syar’i. Novel itu hanya untuk memancing kita supaya tertarik dengan Islam. Supaya kita bisa mencintai agama sendiri dan ingin mempelajari islam lebih dalam. Supaya kita juga bisa membuktikan bahwa Islam itu agama yang cinta damai, bukan agama teroris *dakwah dikit, mulai ga nyambung gapapa deh*
Lara: Truz apa bedanya masturbasi dengan mimpi basah buat cowok?
Aku: Duh, kalau itu sich rahasia cowok. Emang kenapa sich nanya2 soal ginian?
Lara: Aku udah bosan jadi cewek polos!
Pembicaraan pun semakin memanas dan tidak perlu saya ceritakan lagi di sini. Cukup sudah saya melayani kelemotan dia hari ini. Cerita ini adalah salah satu dari segudang ceritaku menghadapi kaum hawa yang mengidap penyakit akut lemot. Ah, kenapa sekarang banyak cewek yang super lemot ya? Apakah lemot memang sudah mulai menjadi tren di kalangan cewek?
Tapi yang namanya lemot tidak selalu berkonotasi negatif. Asal kelemotan itu bisa diarahkan ke hal yang positif. Salah satunya adalah Pritha yang sukses membukukan hasil kelemotan dia selama beberapa tahun yang direkam dalam blog pribadinya. Pengen ikutan? Ikuti saja “My Lemot Story Contest” yang diadakan Pritha.
My Lemot Story Contest
Dear all…
Seiring dengan terbitnya buku terbaru gue yang bertitel “LemOt; a Diary of Ceweq Gokil”, gue mau bagi-bagi 10 buku, free!
Caranya…
“LemOt” itu kan pembukuan dari blog www.prithakhalida.blogdrive.com yang gue tulis sejak tahun 2005-2007. Well, entah dengan alasan apa, membuat Penerbit Gradien Mediatama-Jokja (www.gradienmediatama.com) tertarik untuk membukukannya. Setelah korek-korek, konon katanya gara-gara tulisan-tulisan gue di situ mengandung benang merah yang teramat jelas, yaitu: seringnya otak gue nge-hang sama keadaan sekitar aka mendadak lemot gitu…Dan gokilnya, keadaan itu justru seringkali bikin gue mengalami kejadian-kejadian lucu.
Beneran! Ada kalanya gue belajar tentang arti keteguhan cinta dari sikap seekor anjing betina punya tetangga kost gue, yang gue tuliskan dalam cerita ‘Fenomena si Apuy’. Atau lain waktu, dalam cerita ‘Huru-Hara Seputar Sidang’, muka gue yang (katanya) cengo’an ini dimanfaatin beneeer sama dosen pembimbing untuk ngasih efek nervous menjelang sidang skripsi.
Yups! Otak gue emang aneh. Dan gue yakin, semua orang pasti punya sisi aneh dalam dirinya, terutama yang berkaitan sama pemikirannya. Iya dong guys, boong aja kalo lo lo gak pernah mengalami saat-saat bloon, even you’re a super-genious people!
Makanya, gue ngundang kalian untuk berpartisipasi dalam ‘My LemOt Story Contest’. Suatu ajang penulisan suka-suka! Elo tinggal nulis pengalaman seru/kocak/gokil/nyebelin/malu-maluin yang berkaitan sama kelemotan lo sepanjang minimal 3 hlm A4 spasi 1,5. Jangan lupa cantumkan nama lengkap, alamat, email dan kalo punya blog, Boleh juga tuh di-publish di blognya, trus kirim link-nya ke gue.
Mau nulis satu-dua-tiga-bahkan sepuluh cerita? Boleeeeh…
Trus, kirim tulisan itu ke pritha07 [at] yahoo.com dengan subject: My LemOt Story Contest paling lambat tanggal 20 Mei 2008.
Ada 10 buku LemOt buat 10 cerita paling seru! Udah gitu, ini nih yang paling cihuy… 15 cerita tergokil, bakal dilirik Penerbit Gradien Mediatama untuk dipertimbangkan dibukukan. Udah nggak usah diragukan lagi, Gradien kan emang kandangnya buku-buku komedi yang gokil abis!